Pengertian Puisi: Ciri-Ciri, Unsur, Struktur hingga Jenis Puisi

Pengertian puisi: ciri-ciri, unsur, struktur hingga jenis puisi – Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang paling sering dijumpai dan dipelajari pada saat sedang duduk dibangku Sekolah Menengah, baik itu Menengah Pertama maupun Menengah Atas. Puisi sendiri merupakan bentuk dari sebuah ekspresi diri yang mana dapat menggambarkan isi dalam diri.

Indonesia sendiri memiliki banyak sekali sastrawan puisi yang cukup tersohor. Diantaranya adalah Chairil Anwar, Ws. Rendra, Taufik Ismail, dan Sapardi Djoko Damono. Untuk beberapa hasil puisi yang terkenal diantaranya adalah Aku, Aku Ingin, dan masih banyak lagi lainnya.

Nah, kali ini Anda akan mempelajari tentang apa yang dimaksud dengan puisi mulai dari pengertiannya, jenisnya, unsur-unsur yang terdapat didalam puisi, hingga struktur yang digunakan.

Pengertian dari Puisi

Pengertian puisi merupakan suatu karya sastra yang berupa sebuah ungkapan atas isi hati seorang penulis dimana didalamnya terdapat rima, irama, lirik, dan ritme pada setiap barisnya. Puisi tersebut kemudian akan dikemas kedalam bahasa yang imajinatif dan disusun dengan kata yang penuh dengan makna.

Pengertian dari Puisi Menurut Para Ahli

Menurut Sumardi, puisi merupakan sebuah karya sastra yang menggunakan bahasa dipersingkat serta diberi irama dengan bunyi yang cukup padu dan berhiaskan kata bermakna kiasan atau imajinatif.

Menurut Herman Waluyo, puisi merupakan sebuah karya sastra yang digunakan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan dari penyair secara imajinatif serta disusun dengan memfokuskan semua kekuatan bahasa kedalam sebuah struktur fisik dan struktur batin.

Menurut H.B Jassin, pengertian puisi merupakan sebuah karya sastra yang diucapkan dengan menggunakan perasaan yang dalam serta mengandung pikiran dan berbagai tanggapan. Menurut James Reevas, puisi merupakan sebuah ungkapan bahasa yang sangat penuh akan daya pikat.

Ciri-Ciri Puisi

Puisi mengandung nilai estetika yang unik. Seseorang yang membuat sebuah puisi disebut dengan penyair puisi. Setiap puisi yang dibuat tentunya memiliki karakteristik yang cukup berbeda antara satu dengan lainnya, begitu pula dengan ciri dari puisi yang cukup beragam.

Ciri puisi yang pertama adalah dimana puisi dibuat dengan menggunakan syair atau pola pantun yang merupakan puisi lama. Ciri yang kedua adalah dimana puisi memiliki sajak yang cukup teratur atau yang sering disebut dengan rima.

Ciri dari pengertian puisi selanjutnya adalah dimana bahasa yang digunakan dalam sebuah puisi lebih padat dari pada yang terdapat pada prosa maupun drama. Selain itu, puisi juga mengandung makna konotatif dan bersifat simetris. Tidak hanya itu, puisi juga terdiri dari satu kesatuan sintaksis atau yang disebut dengan gatra.

Unsur Puisi

Dalam sebuah puisi tentu terdapat beberapa unsur yang melatarbelakangi akan pembentukannya. Unsur puisi tersebut terdiri dari struktur fisik dan struktur batin. Berikut ini akan dijelaskan pengertian dari masing-masing unsur tersebut.

Struktur fisik dari puisi merupakan sebuah unsur puisi yang dapat dilihat dan diamati secara langsung dengan mata. Struktur fisik ini terdiri dari majas, tipografi, diksi, imaji, rima, dan kata yang konkret.

Majas merupakan pemakaian bahasa dengan cara melukiskan suatu hal dengan menggunakan konotasi khusus, sehingga artinya dapat memiliki banyak sekali makna.

Tipografi merupakan bentuk format dari suatu puisi seperti halnya batas tepi kertas yang digunakan, pengaturan barisnya, hingga jenis huruf yang digunakan. Unsur ini akan berpengaruh terhadap makna yang dihasilkan dari puisi tersebut.

Diksi merupakan pemilihan kata yang dilakukan oleh seorang penyair untuk mendapatkan efek yang sesuai dengan keinginannya. Pemilihan diksi yang dilakukan dalam pembuatan sebuah puisi akan sangat berpengaruh terhadap makna atau pengertian puisi yang akan disampaikan oleh sang penyair.

Imaji merupakan pemberian gambaran yang dilakukan oleh sanga penyair untuk para pendengar maupun pembaca agar seolah dapat melihat, merasakan, mendengar sendiri hal apa yang terkandung dalam puisi tersebut. Imaji sendiri memiliki 6 mcam yang diantaranya adalah pendengaran, penglihatan, penciuman, pergerakan, perabaan, dan perasaan.

Rima merupakan  persamaan bunyi yang terkandung dalam setiap penyampaian puisi mulai dari awal hingga akhir puisi. Beberapa bentuk rima diantaranya adalah bentuk intern pola bunyi yang terdiri dari persamaan awal dan akhir, sajak berselang, aliterasi, asonansi, sajak penuh, repetisi, sajak berpengaruh, dan masih banyak lagi lainnya.

Bentuk rima selanjutnya adalah onomatope yang merupakan tiruan bunyi. Bentuk rima yang terakhir adalah pengulangan kata yang merupakan penentuan dari tinggi rendahnya bunyi, keras lemahnya suatu bunyi, dan panjang pendek dari bunyi puisi tersebut.

Struktur Puisi

Struktur batin puisi merupakan salah saktu unsur pembangun dari pengertian puisi yang berupa makna namun bentukannya tidak terlihat oleh mata. Contoh dari struktur ini adalah perasaan, amanat, nada, suasana, dan tema.

Perasaan merupakan suatu hal yang dilatarbelakangi oleh penyair itu sendiri. Misalnya adalah pendidikan, jenis kelamin, kelas social, agama, hingga pengalaman social, dan masih banyak lagi lainnya.

Amanat merupakan sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh seornag penulis puisi kepada para pembaca atau audiencenya.

Nada merupakan sikap penyair yang ditunjukkan kepada para audiencenya dan berkaitan erat dengan makna maupun perasaan. Dari nada yang terdengar oleh audience, maka aka n dapat disimpulkan tentang bagaimana sikap dari penulis yang mana sedang menggurui, memandang rendah, maupun sedang mendikte.

Struktur batin puisi yang terakhir adalah tema. Tema sendiri merupakan sebuah unsur yang memiliki makna tersirat untuk kemudian akan disampaikan oleh seorang penulis kepada pembaca atau pendengarnya.

Jenis Puisi

Pengertian puisi memiliki beberapa jenis. Nah, jenis puisi ini terbagi menjadi 3 bagian, yakni puisi lama, puisi baru, dan puisi kontemporer. Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengertian dari puisi lama.

Puisi lama merupakan sebuah puisi yang dihasilkan atau dibuat sebelum abad ke-20. Puisi jenis ini memiliki beberapa jenis, diantaranya adalah pantun,seloka atau pantun berkait, syair, gurindam, karmina atau pantun kilat, talibun, mantra, dan masih banyak lagi lainnya.

Pantun sendiri merupakan puisi yang terdiri dari empat larik yang berisikan rima dengan akhiran ab-ab. Pantun juga dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, yakni pantun anak, pantun lucu, dan lain sebagainya.

Seloka merupakan pantun berkait yang berasal dari Melayu klasik dan berisikan kata-kata pepatah. Syair merupakan puisi yang tersusun dari empat baris dengan akhiran bunyi yang sama. Syair biasanya berisikan sebuah kisah yang didalamnya akan terkandung amanat yang ingin disampaikan oleh sang penyair tersebut.

Jenis pengertian puisi selanjutnya adalah Gurindam yang merupakan puisi dari dua bait. Dalam setiap bait yang ada terdiri dari dua baris kalimat dengan menggunakan rima yang sama. Gurindam juga berisikan nasihat dan amanat didalamnya.

Karmina merupakan salah satu prosa yang berbentuk lebih pendek dari pantun. Karena pendek inilah yang menyebabkan Karmina disebut juga dengan pantun kilat. Talibun merupakan pantun yang memiliki lebih dari empat baris dengan rima abc-abc.

Mantra merupakan ucapan yang dipercaya akan dapat mendatangkan kekuatan magic atau ajaib. Mantra biasanya digunakan dalam acara tertentu, seperti halnya dirapal untuk menolak terjadinya hujan atau malah sebaliknya.

Inilah sebagian kecil dari pengertian puisi yang dapat Anda pelajari sebagai referensi sebelum membuat sebuah puisi yang indah. Semoga penjelasan diatas bermanfaat bagi Anda.