Pengertian Ekosistem, Komponen serta Jenis-jenisnya

Pengertian Ekosistem, Komponen serta Jenis-jenisnya – Hal yang membangun suatu lingkungan bukan hanya manusia belaka. Berbagai makhluk lain pun ikut membangun lingkungan tersebut, mulai dari makhuk hidup hingga benda mati. Kehadiran dari makhluk dan benda ini akhirnya membentuk suatu sistem timbal balik antara makhluk-makhluk tersebut dan lingkungannya. Ini dikenal juga dengan istilah ekosistem.

Pengertian Ekosistem

Meskipun sudah disinggung sebelumnya mengenai ekosistem, tidak ada salahnya untuk memahami lebih jauh pengertian dari ekosistem itu sendiri. Ekosistem merupakan sebuah sistem ekologi yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Hubungan ini tidak terpisahkan sehingga jika ada satu elemen yang tidak lengkap bisa merusak keseimbangan ekosistem.

Komponen Pembentuk Ekosistem

Berdasarkan pengertian eksosistem di atas, ekosistem tidak berdiri sendiri, ada berbagai unsur lingkungan hidup yang membentuknya dan unsur tersebut memiliki peranannya tersendiri. Peran dari unsur ekosistem ini ada dua, yaitu autotrofik dan heterotrofik. Autotrofik merupakan sebuah peran dari unsur lingkungan hidup yang memiliki tugas sebagai penyedia makanan secara mandiri dan mendapat bantuan dari cahaya matahari.

Heterotrofik justru kebalikan dari autotrofik. Peran unsur lingkungan hidup ini adalah sebagai penerima atau pemeroleh manfaat dari keberadaan makanan yang sudah dihasilkan. Sedangkan jenis makanannya bisa saja berupa makanan organik maupun anorganik. Lalu, apa saja komponen pembentuk ekosistem yang memiliki kedua peranan tersebut? Berikut adalah unsur-unsur lingkungan hidup pembentuk ekosistem.

Komponen Abiotik

Seperti disebutkan dalam pengertian ekosistem, ada unsur pembentuk lingkungan hidup yang merupakan komponen tak hidup. Unsur ini disebut juga dengan komponen abiotik yang terdiri dari komponen fisika dan kimia yang menjadi medium atau tempat berlangsungnya sebuah kehidupan. Singkatnya, bisa dikatakan komponen abiotik adalah lingkungan tempat untuk hidup.

Hal-hal yang termasuk pada komponen abiotik adalah suhu, air, konsentrasi garam, ketersediaan cahaya matahari, tanah dan batu serta iklim. Semua ini akan mempengaruhi proses penyebaran atau distribusi serta proses biologis pada suatu oragnisme. Hal-hal inilah yang akhirnya mempengaruhi perbedaan pada setiap ekosistem yang ada di planet Bumi ini.

Komponen Biotik

Jika komponen abiotik adalah komponen tak hidup, maka komponen biotik adalah unsur hidup atau biasa juga disebut sebagai organisme. Berbeda dengan komponen abiotik, komponen biotik atau organisme dikelompokkan lagi menjadi tiga macam berdasarkan peran dan fungsinya. Ketiga organisme tersebut adalah autotrof (produsen), heterotrof (konsumen) dan dekomposer (pengurai).

Merujuk pada pengertian ekosistem, organisme autotrof adalah makhluk hidup atau organisme yang bisa memproduski makanan sendiri. Bahkan, organisme ini bisa menjadi salah satu sumber makanan organisme lain. Kemudian organisme heterotrof adalah organisme yang mendapatkan makanan dari makhluk lain. Bisa dari organisme autotrof maupun dari organisme heterotrof itu sendiri, contohnya manusia, hewan, mikroba dan lainnya.

Jenis organisme terakhir adalah dekomposer atau pengurai yang memiliki peranan untuk menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme yang sudah mati. Selain disebut sebagai pengurai, organisme ini juga disebut sebagai konsumen makro (sapotrof) yang mengonsumsi makanan berkuran besar, berbeda dari organisme heterotrof yang dikenal dengan sebutan konsumen mikro.

Jenis-jenis Ekosistem

Setelah mengetahui pengertian ekosistem serta unsur pembentuk ekosistem itu sendiri maka saatnya untuk mengetahui berbagai jenis ekosistem yang ada di Bumi. Secara garis besar, karena Bumi terbagi menjadi daratan dan air maka ekosistemnya pun terbagi menjadi ekosistem darat dan ekosistem air. Dari kedua ekosistem besar ini barulah dikelompokkan lagi menjadi jenis yang lebih kecil berdasarkan ciri-ciri khusus.

Ekosistem Darat (Terestrial)

Pertama ada ekosistem darat (terestrial) atau lebih dikenal dengan nama bioma. Penentuan zona darat ini ditentukan oleh temperatur dan curah hujan. Ekosisten di darat bisa berubah akibat adanya gangguan misalnya dari bencana alam atau juga aktivitas manusia. Bioma di darat terbagi menjadi 8 jenis, yaitu hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput, sabana, tundra, taiga, karst dan gurun.

Ekosistem hutan hujan tropis merupakan sebuah sistem ekologi di suatu wilayah yang luas dan terdapat berbagai pohon tinggi, spesies makhluk hidup wilayah tropis, dengan curah hujan tinggi serta suhu lembab. Ekosistem hutan gugur terletak di wilayah subtropis dengan 4 perubahan musim sehingga flora dan fauna di hutan ini cukup unik karena perubahan tersebut.

Selanjutnya ekosistem padang rumput atau stepa yang terdapat di wilayah tropis dan subtropis. Pengertian ekosistem ini adalah wilayah yang dipenuhi hamparan rumput dengan curah hujan rendah dan penguapan tinggi. Ada juga ekosistem sabana yang mirip padang rumput namun dipenuhi perdu dan semak. Ekosistem ini biasanya berada di antara daerah tropis dan subtropis seperti di Australia, Afrika dan Amerika.

Ada juga ekosistem tundra yang berada di wilayah dengan suhu rendah dan cenderung tanpa pohon. Tundra bisa ditemukan di sekitar kutub utara, juga di dekat Antartika. Tidak jauh dari ekosistem tundra, ada ekosistem taiga, sebuah ekosistem terbesar di bumi. Ekosistem ini juga dikenal dengan sebutan hutan boreal dengan jenis flora yang tumbuh berdaun jarum sedangkan hewannya berbulu tebal.

Selanjutnya ada ekosistem karst yang dipenuhi bebatuan gamping sehingga wilayahnya kurang subur, rentan erosi dan tanah lungsur. Jenis ekosistem terakhir di darat adalah gurun di mana curah hujannya sangat rendah, kurang dari 250 mm per tahun. Meskipun disebut sebagai kawasan yang tidak mendukung kehidupan, di wialayah ini masih ada organisme yang hidup.

Ekosistem Air (Akuatik)

Jika ekosistem darat dikenal dengan sebutan bioma, maka ekosistem air dikenal dengan sebutan biota. Pengertian ekosistem air adalah segala jenis bentuk ekologi yang ada di dalam air. Sama seperti ekosistem darat, ekosistem air pun terbagi menjadi 8 macam, yaitu ekosistem air tawar, air laut, estuari, pantai, sungai, terumbu karang, laut dalam dan lamun.

Ekosistem air tawar sangat terpengaruh iklim dan cuaca namun variasi suhu tidak mencolok serta penetrasi cahaya kurang. Berbeda halnya dengan ekosistem air laut yang lebih tinggi salinitasnya (kandungan garam), suhunya pun tinggi dan mengalami peguapan besar. Oleh karenanya, ekosistem laut merupakan faktor utama dalam terbentuknya siklus air di bumi.

Di antara air tawar dan air laut ada ekosistem estuari atau muara yang dipagari lempengan lumpur interdial luas atau rawa garam. Lalu ekosistem pantai yang berbatasan dengan laut yang banyak ditumbuhi tanaman yang tahan terhadap hempasan angin dan gelombang. Berbeda dengan ekosistem yang terus bergerak dan memiliki suhu dingin dengan pasokan oksigen besar.

Ekosistem paling ternama di perairan adalah terumbu karang, yang mana menurut pengertian ekosistem ini adalah tempat berbagai hidup makhluk laut dan dekat dengan permukaan. Berbeda dengan ekosistem laut dalam yang gelap. Tidak heran jika makhluk yang berada di sana bisa mengeluarkan cahaya. Terahir, ekosistem lamun atau seagrass yang merupakan ekosistem satu-satunya tumbuhan berbunga di lingkungan laut.