DASAR DARI MEDIA PEMBELAJARAN


Komponen-komponen yang mendukung keberhasilan pembelajaran meliputi guru, sumber belajar, tujuan, metode, evaluasi, materi, media pembelajaran dan sebagainya. Berkaitan dengan paradigma pembelajaran yang berkembang saat ini yaitu belajar kontruktuvisme yang artinya belajar merupakan hasil konstruksi sendiri (pebelajar). Jadi yang diutamakan dalam paradigma belajar konstruktivisme adalah siswa yang mencari pengalaman-pengalaman melalui lingkungan sekitar. Oleh karena itu bagi seorang guru dapat dikatakan hanya menyediakan tangga dan yang akan menaiki tangga tersebut merupakan anak tersebut. Seorang guru bisa menyediakan media pembelajaran dalam setiap kegiatan pembelajarannya dapat juga media tersebut sebagai hiasan atau yang lain-lainnya.

Konsep media pembelajaran yang diketahui guru harus benar-benar paham seberapa pentingnya media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. Konsep yang masih sering keliru dan dihadapi oleh guru yaitu membedakan antara media pembelajaran, alat peraga, alat pelajaran, dan sumber belajar. Alat pelajaran adalah alat yang dipakai dalam kegiatan sehari-hari dikelas seperti meja, papan tulis, buku dan sebagainya. Alat peraga adalah suatu alat yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang real sehingga memperjelas pengertian pebelajar, contohnya sempoa, abacus, alat peraga ipa dan sebagainya. Sumber Belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk memfasilitasi kegiatan belajar, contohnya buku, lingkungan sekitar, pengalaman, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat diartikan secara etimologis media adalah medium yang berarti perantara atau pengantar yang mewujudkan terjadinya komunikasi antara pengirim dan penerima. Pembelajaran merupakan kegiatan yang terjadinya interaksi antara guru dan murid. Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat menarik perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.  
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran, setiap komponen-komponen pembelajaran pasti mempunyai manfaat masing-masing. Media pembelajaran mempunyai manfaat sebagai pemberi pesan yang nyata atau memberi dasar konkrit, menarik perhatian siswa, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu contohnya menggunakan audio visual, efisien guru tidak harus menjelaskan secara keseluruhan, beraneka ragam membuat anak semakin minat dan motivasinya berkembang, adanya interaksi siswa dengan pembelajaran membuat peran guru semakin ringan sebagai fasilitator, dan banyak lagi manfaat dari media pembelajaran yang dapat dipertimbangkan sebagai betapa pentinya media pembelajaran dalam terjadinya proses pembelajaran.
Media pembelajaran jenisnya bermacam-macam sesuai dengan keinginan guru dalam memodofikasi setiap mata pelajarannya. Setiap mata pelajaran pasti mempunyai jenis-jenis media sendiri-sendiri. Melainkan pula media pembelajaran mempunyai jenis yang beraneka ragam sesuai kompetensi tujuan pembelajarn yang akan dicapai. Jenis-jenis media pembelajaran antara dapat digolongkan antara lain: media grafis atau dua dimensi, media tiga dimensi, media pandang proyeksi diam, media audio, dan media audio visual. Media grafis dapat pula dikatan media dua dimensi yang hanya dapat dilihat dari satu arah. Adapun macam media grafis meliputi: gambar/foto, sketsa, bagan/chart meliputi chart bertahap contohnya flip chart, hidden chart, chart sekaligus contohnya bagan organisasi, bagan petunjuk, bagan terurai, diagram, kartun, karikatur, poster, peta dan sebagainya.
Media tiga dimensi adalah media yang dapat dilihat dari banyak sudut, media ini dapat berwujud benda asli atau benda tiruan yang mewakili aslinya. Contoh dari media tiga dimensi adalah kubus struktur, bumbung substitusi, rotatoon, model, specimen, penggunaan benda nyata dan sebagainya. Media pandang berproyeksi dibedakan menjadi dua yaitu  media pandang berproyeksi diam dan visual. Media pandang berproyeksi diam contohnya film bingkai, film strip, film bisu dan sebagainya. Media proyeksi gerak dibedakan menjadi dua yaitu yang bersuara dan yang tidak bersuara. Proyeksi gerak yang bersuara contohnya audio visual, televisi, film, video dan sebagainya, untuk proyeksi gerak tidak bersuara film bisu. Media Audio adalah salah satu media yang mengandalkan indera pendengaran. Bentuk-bentuk penyajiannya antara lain berupa bentuk narasi, bentuk percakapan, bentuk wawancara, bentuk diskusi, bentuk berita, bentuk dokumenter, feature, majalah udara, dan drama. Media audiovisual adalah media yang mengutamakan pada dua alat indra yaitu indra penglihatan dan indra pendengaran, jadi kedua indra tersebut digunakan semua. Contohnya antara lain video, televisi, maupun demonstrasi yang disisi dengan suara.

Sumber: http://izzaucon.blogspot.com/2014/06/dasar-dari-media-pembelajaran.html